Mau share sedikit cerita haru .. Sebuah tempat paling nyaman bernama keluarga ternyata bisa menjadi tempat paling dingin di kutub utara. Di sini, entah mereka terdesak keadaan namun menjerit, atau mungkin hatinya yang berhenti bergerak.. Allahualam :)
Sekitar kurang lebih 6 bulan yang lalu, ada tetangga baru pindahan dari Gorontalo, Seorang ibu usia 40-50 tahun Bernama Yuli dan 2 orang anak. Satu perempuan namanya Dira kelas 1 SMP dan satu laki-laki namanya Ardi yang seharusnya kelas 2 SD, tapi baru 1 bulan sekolah dia udah dikeluarin karena mukul temanya tanpa sebab, pas ditanya dia bilang dia niru salah satu permainan di Playstation, belakangan ketauan ternyata anak ini memang ada kelainan. menurut cerita kakanya dia ada beberapa persen autis dan entah penyakit apa namanya tapi pemikiran dia jauh di bawah umurnya. Akhirnya Ardi ikut homeschooling di tempat Kak Seto.
Awalnya semua normal-normal aja, selang 2 bulan suami ibu itu meninggal karna Leukimia. Kabarnya, suaminya sakit-sakitan semenjak usahanya di Gorontalo mulai bangkrut, hutang bank di mana-mana, rumah tangga mulai berantakan karna ibu Yuli dengan gaya hidupnya yang Glamour gak bisa terima kenyataan dan akhirnya pindah ke Jakarta ninggalin suaminya.
Setelah suaminya meninggal mulai muncul keanehan. Suara ibunya teriak-teriak, suaran pintu-pintu kebanting, piring dan segala macam, anak-anaknya pun sering kedengeran berantem teriak-teriakan. pokoknya rumah itu jarang keliatan damai.
Ibu Yuli yang biasanya jarang bersosialisasi sama tetangga sekitar, belakangan mulai suka main dan ngobrol. Attitude-nya kurang bagus, datang suka gak permisi pulangpun gitu dan kalau minta tolong jarang bilang terimakasih... Semakin lama kelakuan ibu Yuli pun semakin aneh, tingkah laku dan omonganya kadang gak masuk akal. Sering pinjam uanglah, bahkan pernah nyoba pinjam mobil. Ibu Yuli semakin sering kelihatan uring-uringan.
Puncaknya, suatu hari pagi-pagi ibu Yuli keluar rumah teriak-teriak dan nangis-nangis. dia bilang "huaaaa, tolong sayaaa ibu, anak saya dua-duanya gak ada, tolong sayaa. huaa" begitu dia bilang sambil nangis dan berulang-ulang, pas ditanya sama tetangga kemana anaknya dia cuma nangis-nangis, dan gak lama kemudian anaknya yang kecil keluar dari rumah keliatanya bangun tidur. Para tetangga bingung, "loooh itu Ardi, buu". begitu liat Ardi Bu Yuli pun masuk rumah tanpa permisi atau bilang apapun.
Masih di hari yang sama, ibu Yuli dateng kerumah tetangga, minta tolong dicarikan taxi dia bilang mau kerumah saudaranya di daerah Bulungan. Tapi omongan ibu Yuli pun ngaco. Gak jelas...
"Saya mau kerumah saudara saya,"
"Saya mikirin masa depan anak-anak saya,"
"Ibu jangan dengerin orang-orang disana, mereka cuma manfaatin saya,"
Semua omonganya bertubi-tubi, diulang-ulang dan gak beraturan, terakhir dia bilang "jangan salahin saya orang-orang pada mati" tetangga pun bingung, "siapa bu yang mati?". Dan ibu Yuli bilang "Itu orang-orang di Aceh pada mati kena gempa-gempa, bukan salah saya kalau mereka pada mati"
Oke disini memang ada yang gak beres sama ibu Yuli, gak lama pembantu ibu Yuli dateng dan bawa ibu Yuli pulang ke rumah. tapi, gak lama kemudian ibu Yuli datang lagi, masih dengan omongan yang sama ibu Yuli terus mengulang-ulang kalimat tadi dan begitu seterusnya. Lebih dari lima kali ibu Yuli bolak-balik kerumah tetangga dan mengulangi omongan yang sama.
Sorenya tetangga ajak ngobrol anaknya yang besar Dira, dan ternyata memang benar, ibunya punya gangguan jiwa sejak masih gadis. Selama ini ibu Yuli selalu konsumsi obat agar penyakitnya ini gak kambuh, belakangan kambuh karena ibu Yuli kehabisan obat sedangkan ibu Yuli gak boleh telat minum obat yang seharga 800 ribu per bulanya.
Beberapa hari kemudian Ibu Yuli dibawa kerumah sakit jiwa dan Psikiaternya, setelah konsult dan kembali konsumsi obat ibu Yuli pun sembuh kembali. Tapi sekarang ibu Yuli sudah gak kerja lagi, hanya di rumah dan pembantunya pun pulang kampung karna gak betah..
2 bulan kemudian ibu Yuli pun kambuh, seperti biasa dia berkeliaran ke rumah tetangga dan bicara yang aneh-aneh. berhari-hari seperti itu dan gak ada penanganan dari pihak manapun, tidak ada pembantu dan anaknya yang besar pun gak keliatan. Setiap hari ibu Yuli dibiarkan seperti itu, bahkan lebih parah kali ini. Ibu Yuli sering paksa Ardi ikut pergi entah kemana naik taxi berdua saling teriak-teriak karna Ardi gak mau ikut. Dan begitu terus kejadian setiap harinya.
Sudah hampir 1 minggu kejadian seperti itu terulang, Dira pun gak ada kabar, keluarga juga gak ada yang coba buat jenguk. Sampai suatu hari ada kabar dari tukang taxi kalau ibu itu ada di kantor polisi. entah dibawa kantor polisi atau memang dia yang minta dibawa kantor polisi, Tetangga akhirnya sms anak nya Dira memberi kabar kalau ibunya di kantor polisi.
Sorenya Dira datang, ambil barang-barang pribadi nya dan ngobrol sama tetangga sekitar. Dira bilang keluarga sudah gak peduli sama keadaan ibu Yuli, semua sudah angkat tangan. Ibunya ibu Yuli pun bilang biarin aja ibu Yuli dibuang di pinggir jalan. Keluarga sudah capek. Dira pun demikian, dia gak lagi menganggap ibu Yuli itu Mamanya. Astagfirullah, saya sendiri merinding dengarnya, gak ada manusia di dunia ini mau terlahir seperti ibu Yuli dan Ardi, kenapa keluarganya bisa tega bilang begitu, dan Dira? Ya Allah, semoga suatu saat hatinya dibuka.
Dua hari setelah ibu Yuli dan Ardi hilang tiba-tiba mereka pulang, keadaanya lusuh sekali. Ardi yang lagi makan kacang kulit ditanya dari mana saja? dan Ardi cerita dia datang kerumah nenek tapi diusir, akhirnya dia tidur di kantor polisi. Ardi yang keliatan kelaperan dikasih makan sama warga sekitar..
Setetlah 2 minggu berlalu, dengan setiap hari berulang kejadian yang sama, ibu Yuli yang mondar-mandir pergi naik taxi entah pergi kemana terlihat tidak pernah mandi, Ardi pun begitu, ternyata listrik dirumahnya habis. Uang bu Yuli pun habis, tak bersisa seperserpun. Uang yang kabarnya dibawa dari Gorontalo sebesar 100 juta habis dalam waktu 6 bulan ini. Rumah dan Ruko di Gorontalo yang seharga 9 milyar pun disita oleh bank. Ibu Yuli dan Ardi hidup hanya dengan belas kasihan para tetangga.
Namun semakin lama tetangga mulai terganggu, karna ibu Yuli pun semakin sering minta uang pada tetangga, dan terakhir dengar kabar Ardi melakukan pelecehan seksual pada anak tetangga berumur 6 tahun, dia bilang dia meniru adegan di film. Akhirnya, kesepakatan warga, dan pemilik kontrakan yang sekarang di tempati ibu Yuli, ibu Yuli pun diminta pergi cari kontrakan lain. Tapi mau bilang bagaimana? keadaan ibu Yuli pun gak sadar seperti itu...
Gak lama kemudian dari pihak keluarga ada yang datang untuk membawa Ardi tanpa sepengetahuan ibu Yuli, saat itu ibu Yuli sedang pergi entah kemana... Dan hari ini, dari pihak pemilik kontrakan menggembok rumah ibu Yuli. Kasarnya ibu Yuli di paksa pindah dari kontrakan. Sekarang Ardi diurus oleh pihak keluarga.. Dan Kelanjutan hidup ibu Yuli? Gak ada yang tau :)
Semoga Allah selalu melindungi ibu Yuli..
Dari cerita ini saya belajar banyak bersyukur, bukan hanya materi ternyata saya pun masih banyak memiliki harta yang harus saya syukuri. Keluarga dan kesehatan :)
Diana Monica,
BalasHapusAhli atasi masalah kartu kredit atau Kta
Minggu, 05 Juni 2016
solusi penutupan kartu kredit
Disaat kita berfikir bahwa hidup harus punya perubahan ,
kadang kita ingin hidup kita seperti yang ada di iklan-iklan di media TV, Radio Dan media cetak.
namun disaat kita berfikir itu kita terbentur oleh biaya kita ingin jadi pengusaha yang sukses
kita ingin belanja dengan bebas alias shoping , Beli mobil mewah dan rumah mewah
dan disaat kita bermimpi untuk semua itu kartu kredit datang dan bersedia memberikan penawaran yang sangat sesuai dengan keinginan dan harapan kita .
kartu kredit sangat memberikan kemudahan untuk semua urusan yang akan mewujudkan semua yang kita impikan .
impian dan harapan itu seperti :
beli rumah walau sederhana dan mobil sederhana
belanja bebas sesuai keinginan
kemana mana tidak usah repot bawa uang di dompet
tidak perlu takut di rampok , pokoknya bersih dari ketakutan atau kekhawatiran tentang keamanan uang tersebut .
belanja apa saja bebas dengan kartu kredit atau KTA
tapi, kadang impian dan harapan sering tidak sejalan dengan yang kita inginkan dan kita rencanakan . usaha proyek yang kita bangun tiba-tiba terkena musibah gempa
proyek kita jatuh dan gagal.
dan modal kartu kredit / KTA kita habis .
kita sangat pusing , stress berkepanjangan , tidak tahu jalan keluar dari lingkaran hutang .
takut dikejar-kejar kolektor BANK ,takut diseret karena Hukum, ambil jalan pintas kabur sejauh jauhnya .
bahkan ada juga masyarakat kita yang sudah buntu minta bantuan para normal
jual semua aset , karena takut dibawa ke ranah hukum biar hutang lunas
gali lobang tutup lobang padahal sebenarnya , semua jalan yang telah dipilih itu sebenarnya hanya penundaan peristiwa, bukan solusi untuk menyelesaikan masalah kita bebas dari belenggu hutang. dan untuk semua masalah yang anda hadapi tersebut kami punya solusi, kami bisa bantu masalah anda dengan cepat, tepat , tuntas dan legal.
tagihan Membengkak ....?
stress dikejar-kejar kolektor ...?
mau tutup dipersulit ...?
tidak bisa bayar sama sekali karena sesuatu & lain hal...?
kami punya solusi
kami bantu tutup
HAPUS BUNGA
Bantu discount yang sebesar besarnya
Bantu minta bayar sesuai kemampuan
Pemutihan (dibebas bayarkan)
hutang LUNAS 100%
legalitas terjamin
KAMI BANTU MASALAH ANDA CEPAT, TUNTAS DAN LEGAL
Lembaga bantuan hukum kami sangat bisa di percaya dalam hukum pidana maupun perdata , dalam kota ataupun luar kota.
adapun persyaratan untuk penutupan kartu kredit adalah :
fotocopy KTP / SIM / KK(salah satunya)
fotocopy KARTU KREDIT
fotocopy BILLING TAGIHAN TERAKHIR
untuk persyaratan KTA :
fotocopy KTP / SIM / KK(salah satunya)
fotocopy NOMER KTA
SELAMAT DATANG DAN SAYA TUNGGU KEDATANGAN ANDA ....
Hub LILY : 081213402937 dan 085774258724
solusi penutupan kartu kredit dan KTA