Kamis, 25 Oktober 2012

Surat Cinta Dari Lelaki Terakhirku



Teruntuk, wanita yang kelak menjadi ladang surgaku..


Aku menuliskan ini, sambil membayangkan beberapa peristiwa penting yang akan kita lalui kelak. Ketika air mataku, air matamu tertumpah ruah di atas punggung telapak tangan kedua orang tua kita, memohon pergi meninggalkan mereka yang sudah tua demi menghidupkan sebuah persinggahan baru bernama 'keluarga'. Kemudian juga, tangisan bahagia yang  menggema di semesta sudut kamar kita, ketika kau mengarahkan tanganku dan mengusap-usapkanya di perutmu mengisyaratkan aku bahwa ada nyawa baru yang akan melengkapi kesempurnaan surga kita. Kemudian juga tentang kesedihan, ketika Tuhan berkehendak memisahkan duniaku dan duniamu. Seperti apa rasanya, apakah semua akan hancur? Kuharap tidak, semoga kita akan tetap saling menguatkan, siapapun yang akan lebih dulu pergi ke surga kekal-Nya.
Wanitaku, wanita yang telapak kakinya akan manjadi surga bagi anak-anaku. Bersediakah kau meletakan segala beban hidupmu di atas tumpukan tanggung jawabku? Bersediakah kau menyelipkan namaku dalam barisan doa yang tiap malam kau rundingkan dengan Tuhan dalam sujudmu? Jika iya, maka izinkan aku  berjanji pada setiap bulir keringat yang mengucur di dahiku untuk selalu menafkahimu, menjagamu dengan kedua tangan, kedua kaki dan segenap organ tubuhku, melindungimu dari segala bentuk sakit yang mungkin sebagian aku ciptakan sendiri, serta menjaga hatiku dan memastikanya bahwa kaulah satu-satunya penghuni hati ini.
Wanitaku, untuk bahagia di setiap dentuman jantung dan desiran darah yang mengalir di tubuhku, mau kah kau menikah denganku?


Lelakimu, 




Diana Monica,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar